[FF] HaeHyuk Couple – Playboy Episode 2 [WARNING NC]

Title : Playboy

Author : Gek Mirah

Genre : Romance , Genderswitch

Rating : NC 17 for the action , PG 17 for the words !

Cast : Lee Donghae , Kim Ryeowook , Lee Hyukjae

Cameo : Kim Youngwoon , Park Jungsoo , Kim Jongwoon , Cho Kyuhyun

Length : Episodes

Disclaimer : author sudah cukup lelah memaksa para cast untuk menjadi miliknya , dan akhirnya merelakan para cast menjadi milik diri mereka sendiri , orangtua , TUHAN dan ELF . Tapi untuk fiction ini adalah milik author ! Copy-paste without permission or not with full credit is forbidden !

A/N : fiction ini terinspirasi dari film barat yang judulnya SPREAD . Mungkin ada kemiripan cerita , dan itu memang disengaja .

• • • • • • •

Episode 2

“rumahmu bagus .” puji Donghae ketika mereka sudah sampai di rumah Ryeowook .

“kau tinggal dimana ?” Tanya Ryeowook tak menghiraukan kata-kata Donghae .

“aku tak punya rumah .” kata Donghae sambil menaiki tangga rumah Ryeowook diikuti oleh Ryeowook .

“lalu , tak ada pekerjaan ?”

“sedang berusaha mencari .” Donghae menanggalkan kemejanya dan ia tinggalkan T-Shirt nya di badannya dan berbaring di sebuah ranjang besar .

“hei , itu ranjangku .” kata Ryeowook sedikit protes

Donghae mengubah posisinya menjadi duduk di pinggir ranjang dan mengisyaratkan Ryeowook untuk mendekat kearahnya dengan jari telunjuknya .

“lepaskan sepatu hak tinggi itu atau aku yang lepaskan ?”

= = = =

“ah … ah … terus Donghaeee~”

“ugh … Ryeowook … sempit sekali .. aku suka … ngghh ..”

“ahhh … nggghhh … Donghaeeeeee~”

Fiuh . Anda tahu kan apa yang dilakukan HaeWook setelah Donghae mengucapkan kata-kata ‘atau aku yang lepaskan ?’ begitulah jadinya . Jadi maaf Yadongers , author hanya bisa meliput sebagian dari acara Donghae dan Ryeowook , karena author sudah tidak tahan mau NC 21 sama Eunhyuk XD .

= = = =

“Hae , bangunlah … aku harus pergi .” Ryeowook membangunkan Donghae yang masih tidur dengan keadaan telanjang bulat dan hanya menggunakan selimut . Ryeowook mengecup pipi dan bibir Donghae guna membangunkannya , tapi gagal . Donghae tetap tak mau bangun dari tidur nyenyaknya .

Ryeowook meninggalkan sebuah catatan kecil di samping tempat tidur . Sesaat setelah Ryeowook pergi , Donghae pun bangun dan membaca isi surat tersebut .

“Donghae , aku pergi lebih dulu . Kalau kau ingin makan pesanlah sesuatu . Kau bisa gunakan ini untuk membayarnya . Salam , Ryeowook .” setelah selesai membaca surat Ryeowook , Donghae melirik sebuah kartu kredit ditempat ia menemukan surat dari Ryeowook .

Senyum evilnya tersungging di wajah mesum dan evil itu .

= = = =

Bel depan berbunyi . Seorang pria pengantar makanan tiba sambil membawakan beberapa makanan siap saji pesanan Donghae .

“hei bung , rumahmu keren .” puji pengantar makanan itu .

“thanks . Kau bisa simpan uang itu untukmu .” kata Donghae menyerahkan beberapa lembar uang kepada pria pengantar makanan itu .

“thanks a lot !” seru pria itu lalu pergi dari rumah milik Donghae err … yang sebenarnya rumah milik Ryeowook .

Donghae hanya tersenyum .

+ + + + + + +

Malam menjelang dan Donghae sedang sibuk dengan sesuatu di dapur .

‘perempuan akan tersentuh jika kita membuatkan sesuatu yang istimewa untuknya . Contohnya memasak . Tak perlu bisa memasak . Yang harus dilakukan hanyalah mencoba memasak walau hasilnya tidak seperti yang kita harapkan . Itu yang akan membuatnya tersentuh .’ batin Donghae .

CKLEK !

Ryeowook sudah pulang dari tempat kerjanya , ia mendapati Donghae sudah menghampirinya .

“ada apa ?” tanyanya bingung .

“duduklah disini . Aku akan mengambilkan wine .” kata Donghae menyuruh Ryeowook duduk di sofa ruang tamu .

“ada apa ini ?” Tanya Ryeowook bingung sambil terus tersenyum .

“hanyalah sebuah kejutan .” goda Donghae sambil memberikan segelas wine untuk Ryeowook .

Ryeowook tersenyum manis dan meraih gelas wine yang disodorkan Donghae . “thanks .”

“sama-sama . Aku sudah memasak untukmu , tapi aku tak yakin rasanya akan seperti di restoran Italia .” gurau Donghae .

Ryeowook tertawa . Ia merebahkan kepalanya di sofa . Ia lelah sekali . “kau tak perlu seperti itu . Aku pasti akan memakannya bagaimanapun rasanya .”

Donghae mengecup kening Ryeowook . “aku senang mendengarnya .”

Donghae mengambil piring yang berisi masakannya untuk Ryeowook yang ternyata adalah sepiring sphagetti .

“perlu kusuapi ?” goda Donghae .

Ryeowook tersipu . “tak perlu .”

“tapi aku ingin menyuapimu . Dengan bibirku .”

Donghae menyuapi sesendok sphagetti kedalam mulutnya dan dengan cepat tangannya meraih tengkuk Ryeowook dan mencium bibirnya . Menyuapi Ryeowook sphagetti melalui bibir keduanya .

Ryeowook tersengal-sengal ketika suapan itu menjadi semakin panas . Suapan itu menjadi sebuah ciuman panas yang tak terelakkan . Ciuman yang terus merambat ke lehernya , ke pundaknya dan bahkan tangan Donghae tak bisa diam membuka kancing kemeja Ryeowook satu persatu .

“ngghh … Seperti kemarin … kau hebat sekali , Haeee …” desah Ryeowook di telinga Donghae .

Donghae menyeringai . “aku seorang pemain yang hebat . Kau harus tahu itu .” balas Donghae .

Ryeowook menatap mata coklat Donghae yang begitu teduh .

“fuck me baby . I can’t hold it anymore .” pinta Ryeowook .

“secepat itu ? Biarkan aku bermain-main dulu .” kata Donghae sambil menyeringai .

Donghae dengan cepat menarik pakaian yang melekat pada tubuh bagian atas Ryeowook sehingga terjatuh ke lantai . Donghae membaui leher Ryeowook yang harum dan menjilatinya seperti anak kucing . Sementara Ryeowook sendiri matanya terpejam merasakan sensasi yang Donghae berikan kepada dirinya . Tangan kiri Donghae meraba paha putih nan mulus Ryeowook melalui sela-sela rok span yang dipakai Ryeowook dan benar-benar membuat Ryeowook kegelian . Dan jari tangannya meraba-raba kemaluan Ryeowook yang masih terbungkus celana dalamnya dari luar . Sementara bibirnya masih tetap bekerja melumati , menjilat , mencium , menggigit dan memberi tanda merah disana-sini di tubuh bagian atas Ryeowook .

Sepertinya Donghae mulai merasa bosan setelah berlama-lama bermain . Akhirnya , jari tengah tangan kirinya disusupkannya ke balik celana dalam Ryeowook dan memasukkannya dengan sekali hentakan ke dalam kemaluan Ryeowook yang sangat sudah basah oleh lendir kenikmatannya .

“kau benar-benar sudah basah , sayang .” goda Donghae .

“ahhh … kauu jangann menggodaku , hhh … cepat masukkan … ittu terlalu keccilll … akuu sudah tak tahann .. nggghhh …” racau Ryeowook sambil terus menjambak-jambak rambut Donghae .

“belum saatnya .” lagi-lagi Donghae menyeringai evil .

Dimulailah permainan jari tengah Donghae di kemaluan Ryeowook . Jari itu awalnya in-out dengan tempo teratur tapi lama kelamaan temponya semakin cepat , semakin cepat dan semakin cepat sehingga Ryeowook merasakan kenikmatan walau tak senikmat ketika junior Donghae yang besar itu masuk ke dalam tubuhnya . Dan jari kecil itu berhasil membuat Ryeowook mencapai puncaknya yang pertama . Tubuh Ryeowook yang ramping itu terkulai lemas di sofa .

“puaskah ?” Tanya Donghae membelai rambut Ryeowook yang jatuh ke dahinya .

Ryeowook hanya mengangguk sedikit karena ia sudah tak ada tenaga lagi .

“baiklah , sekarang giliranku kan ?” Tanya Donghae .

Ryeowook menatap Donghae sejenak lalu mendorong tubuh Donghae jatuh hingga tertidur di lantai . Dengan tak sabar Ryeowook membuka celana jeans Donghae dan mengeluarkan juniornya .

Ryeowook melirik Donghae sejenak melihat reaksi si pemilik barang ketika tangan mungilnya menggenggam erat junior Donghae hingga Donghae mengerang keras . “aissh , sakit !” keluhnya .

“baiklah , selanjutnya akan nikmat .” seringai Ryeowook lalu tangannya mulai bekerja pada junior Donghae .

Tangannya yang mungil tak mampu menggenggam keseluruhan bagian junior Donghae yang besarnya bukan main . Jadi dua tangannya ia gunakan untuk memanjakan Donghae dan juniornya . Bagaimana dengan Donghae ? Tangan Donghae tak bisa diam ternyata . Ia mengerjai buah dada Ryeowook yang menggantung di depannya . Memilin , meremas dan sesekali memukulnya hingga Ryeowook kesakitan .

“gunakan mulutmu .” perintah Donghae .

“kau terlalu cerewet , Lee Donghae .” protes Ryeowook .

Tangan Donghae meraih tengkuk Ryeowook dan membenamkan kepala Ryeowook pada selangkangannya . Memaksa Ryeowook melakukan oral .

“ngghh … mmmhhh …”

Suara isapan , jilatan dan suara bibir Ryeowook yang bergesekan dengan junior Donghae terdengar dengan jelas . Dan itu membuat Donghae semakin menggila . Kepala Ryeowook ditekannya , memaksa Ryeowook menghisapnya lebih dalam . Ryeowook merasa ia mau muntah karena junior Donghae terasa menyodok kerongkongannya . Dan saat itulah cairan itu keluar . Cairan itu keluar deras di dalam mulut Ryeowook yang memang sudah penuh dengan junior Donghae . Dan mau tak mau Ryeowook harus menelannya .

“ahhhh …” Donghae merasa lega saat cairan itu keluar .

Ryeowook jatuh terduduk di lantai . Lelah sehabis melakukan tugasnya .

“belum selesai , sayang .” kata Donghae membelai wajah Ryeowook .

“cepat selesaikan , aku sudah lelah …”

Setelah Ryeowook berkata seperti itu , Donghae langsung membalik tubuh Ryeowook sehingga posisinya Ryeowook membelakangi Donghae . Donghae menyingkap rok span Ryeowook dan menurunkan celana dalamnya . Dengan gerakan cepat , Donghae menerjang tubuh Ryeowook dengan junior-nya yang BIG SIZE itu sampai-sampai Ryeowook mengumpat karena Donghae terlalu kasar dan tiba-tiba saat memasukkan junior-nya .

“aisshh … kau terlalu kasar !! aahhh …. Pelan-pelan bodoh .. ngghh –aaahhh …” umpat Ryeowook .

Sementara Donghae ? Dia tak mempedulikan umpatan Ryeowook . Ia malah tetap melanjutkan aksinya menyodok (?) tubuh Ryeowook .

SKIP ! *miahne ! Author sudah ga tau mau nulis lanjutannya gimana ToT !*

– – – – – = = = – – – – –

Next Day ..

Donghae yang senggang mengendarai mobilnya menuju ke sebuah kafe . Ketika pelayannya menghampiri Donghae , Donghae terpana melihat pelayan itu .

“mau pesan apa tuan ?” Tanya pelayan itu .

Donghae tak menjawab . Pandangannya turun dari wajah ke dada pelayan itu . Cantik dan … sexy .

“maaf , tuan , anda mau pesan apa ??” pelayan itu mengulang pertanyaannya dan berhasil membuyarkan lamunan liar Donghae .

“ehh … eum , aku pesan café latte satu .” kata Donghae setelah sadar dari lamunan liarnya .

“baiklah . Harap ditunggu .” kata pelayan itu lalu pergi .

Tak lama pesanan Donghae tiba . Donghae mencari cara agar ia bisa mengetahui nama pelayan itu .

“eum .. maaf . Namamu siapa ?” Tanya Donghae .

“aku Hyukjae . Kenapa ?” Tanya Hyukjae .

“tidak . Hanya saja kau cantik .” puji Donghae mentah-mentah .

Hyukjae tertawa sinis . “dasar playboy .”

Donghae terdiam ketika mendengar kata-kata Hyukjae . Hyukjae pergi meninggalkan Donghae yang terpaku di mejanya . Setelah sadar (lagi) ia memanggil Hyukjae untuk datang ke mejanya . Hyukjae yang sebenarnya malas mendatangi Donghae yang menurutnya tamu paling menyusahkan dengan berat hati menghampiri Donghae .

“boleh aku minta kertas ? dan pulpen juga .” kata Donghae .

Hyukjae menyerahkan kertas dan pulpen lalu pergi meninggalkan Donghae .

Donghae tampak menulis sesuatu di kertas itu lalu ia pergi setelah sebelumnya meletakkan kertas itu di atas mejanya . Hyukjae yang melihat Donghae melangkah pergi dari kafe menghampiri meja yang ditempati Donghae tadi .

“cih , beraninya dia pergi tanpa bayar .” gerutu Hyukjae .

Hyukjae menemukan kertas yang isinya :

‘Hyukjae, jika kau ingin dapatkan pembayaran café latte milikku , datanglah ke rumahku di Perumahan Super House *ngarang* . Sebelumnya hubungi aku di +6285792xxxxxx *nomor hape author XD* . Salam , Lee Donghae .’

Hyukjae mendengus kesal ketika membaca catatan milik Donghae yang ditinggalkan dengan sengaja .

“demi dapatkan uang pembayaran , aku harus mengambilnya ke rumah si playboy ini ? huh …”

• • • • •

TBC •••

Comment Please , and don’t be SILENT READERS  !!